[1] KENAPA MENABUNG BENIH

Benih adalah segumpal potensi hidup. Lewat potensi ini, roda kehidupan diberi kesempatan untuk terus berputar. Lewat sayur, semak, hingga pohon yang dihasilkan, mulut-mulut tersuapi, tanah pecah menjadi rongga-rongga, dan bentang alam terjaga dari erosi, kekeringan, maupun angin kencang.

Terjaganya kehidupan semestinya terberi, bukan untuk jual-beli. Memang, jual-beli benih sudah lumrah sejak lama. Akan tetapi, dewasa ini benih-benih diperjualbelikan tidak hanya dalam bentuknya yang biasa, namun telah pula dipatenkan berdasarkan pola genetik yang diutak-atik di beberapa laboratorium negara-negara pongah. Pola-pola daya hidup telah dikuasai oleh sebagian orang demi keuntungan, dan ini justru berarti musibah bagi kalangan yang jauh lebih luas, mulai dari munculnya penyakit-penyakit baru hingga meluasnya kerusakan tanah. Silakan pelajari lebih banyak tentang fenomena ini, yang gampang dicari dengan kata kunci genetically modified organisms (GMO), atau baca pengenalannya di sini dan di sini.

Cara terbaik untuk berkebun adalah dengan meniru pola-pola di alam — istilah gampang dan kerennya: organik. Satu bagian penting dalam berkebun organik adalah benih-benih yang organik pula. Artinya, benih-benih yang terbentuk secara wajar di alam, meski dengan sedikit bantuan tangan manusia, seperti untuk penyerbukan atau karantina demi mencegah persilangan.

Memiliki kebun organik adalah salah satu cara Anda bisa terus menanam tumbuh-tumbuhan organik tanpa harus membeli benih. Anda pun bisa berbagi bila benih berlebih. Lewat cara-cara yang tepat, kebun Anda akan menjadi sumber benih yang tidak kenal lelah dalam menghasilkan potensi-potensi hidup baru.

Berikut adalah panduan menabung benih dari kebun sendiri, disusun dari berbagai sumber tertulis yang didasarkan pada pengalaman para pekebun.

[2] KENALI JENIS BENIH


Berdasarkan teknik persiapan penyimpanan, benih dapat dibagi ke dalam dua kategori, yakni benih kering dan benih basah. Benih kering adalah biji tanaman apapun yang cukup ditunggu hingga menua lalu kering pada tangkainya sebelum diambil. Contoh benih-benih semacam ini adalah yang berasal dari cabai, sawi-sawian, dan kacang-kacangan.

Benih basah adalah biji tanaman apapun yang perlu ditunggu hingga matang pada tangkainya sebelum dipetik untuk kemudian difermentasi atau direndam air hangat lalu dijemur. Benih-benih ini biasanya berasal dari tumbuh-tumbuhan yang buahnya memiliki lendir seperti tomat, labu-labuan, timun-timunan (termasuk melon dan semangka), markisa, dan aneka terong. Lendir pada buah-buahan dan sayur-sayuran ini merupakan medium bagi tersimpannya bibit-bibit penyakit dari tanaman induk, dan fermentasi ataupun perendaman dalam air hangat merupakan dua cara yang efektif untuk menghilangkannya.

[3] FERMENTASI & PERENDAMAN DI AIR HANGAT


Benih jenis basah harus ditunggu hingga melewati masa matang sebelum dipetik. Setelah itu, biji-bijinya dipisahkan untuk dimasukkan ke dalam wadah kaca (toples atau botol) berisi air hingga terendam seluruhnya. Tidak perlu menambahkan lendir yang ada pada buah, cukup yang menempeli biji saja. Tutup wadah rapat-rapat, kemudian simpan di tempat yang gelap dan sejuk (20-30 derajat Celsius) selama 1,5 hingga 5 hari tergantung jenisnya (rincian per jenis tanaman dapat dibaca di bagian akhir). Sebagian orang bereksperimen dengan mencampurkan ragi atau cairan mikroba khusus ke dalam larutan fermentasi, terutama untuk benih tomat.

Fermentasi ditandai dengan munculnya gelembung-gelembung udara atau selaput putih di permukaan air yang biasanya menguarkan bau menyengat. Segera setelah gelembung atau selaput terbentuk, tuang isi wadah ke dalam mangkok berisi air dan aduk-aduk sebentar. Benih-benih yang baik akan tenggelam, sedangkan yang buruk atau mati akan mengapung. Buang cairan dan benih-benih mati, lalu sebarkan benih-benih yang baik pada alas untuk dikeringkan di sinar matahari atau diangin-anginkan. Penggunaan tisu atau kertas sebagai alas tidak disarankan karena dapat menempel pada benih dan dapat merusaknya pada masa penyimpanan. Sebaiknya pilih alas penjemuran yang licin seperti piring atau mangkok kaca/keramik.

Memfermentasi biji terlalu lama akan berakibat pada mengecambahnya benih, sehingga harus segera ditanam dan tidak dapat disimpan. Bila tidak segera ditanam, biji yang telah berkecambah di dalam cairan fermentasi akan mengalami pembusukan apabila terus dibiarkan, dan akan mati apabila disimpan. Benih yang cepat berkecambah selama fermentasi biasanya berasal dari jenis labu dan terong, yang sebenarnya tidak memerlukan proses fermentasi apabila berasal dari induk yang sehat.

Cara lain untuk menghilangkan bibit-bibit penyakit dari benih adalah dengan merendam biji-biji dalam air hangat untuk waktu yang singkat. Perendaman pertama dilakukan selama 10 menit di air hangat (kurang lebih 37 derajat Celsius). Berikutnya benih direndam kembali dalam air dengan kehangatan sekitar 47 hingga 51 derajat Celsius selama 15 hingga 30 menit. Buang benih-benih yang mengapung, kemudian rendam benih untuk terakhir kalinya dalam air biasa sebelum pengeringan. Pastikan seluruh benih terendam air pada tiap perendaman.

Perendaman di air hangat lebih berisiko dan membutuhkan ketelatenan ekstra. Apabila air terlalu panas atau perendaman dilakukan terlalu lama, benih bisa rusak atau bahkan mati. Selain itu, benih yang dipilih lewat proses ini biasanya hanya dapat disimpan selama setahun atau kurang. Akan tetapi, proses ini dianggap sangat efektif untuk menghilangkan bibit-bibit penyakit, sehingga dapat diterapkan tidak hanya pada benih-benih jenis basah namun juga jenis kering dari beberapa macam tanaman.

[4] PENYIMPANAN DAN LABEL


Dalam jumlah kecil, benih-benih yang sudah melalui proses pengeringan dapat disimpan di dalam kantong-kantong plastik cetik (ziplock bags) maupun dalam wadah-wadah kering yang memiliki tutup seperti toples atau botol, untuk kemudian ditaruh di tempat yang sejuk, kering, dan gelap. Pilihlah kantong-kantong plastik cetik yang tidak mudah bolong atau rusak.

Untuk benih dalam jumlah besar, seperti jagung atau padi, pilihlah wadah penyimpanan yang benar-benar kedap udara. Apabila menggunakan pot tanah liat, cat bagian luar agar pori-porinya tertutup. Bersihkan wadah hingga kering, lalu tuang benih sampai penuh. Jika jumlah benih tidak sampai memenuhi wadah, tambahkan pasir kering atau beras (yang juga bermanfaat menyerap kelembaban). Perlindungan ekstra terhadap serangga dapat dilakukan dengan menaburkan cacahan kering daun nimba (mimba/intaran) atau daun tembakau di dalam wadah. Demi menghindari lembab, jangan letakkan wadah penyimpanan di lantai, melainkan di atas sangga seperti meja, kayu, batu, atau rak.

Demi kemudahan identifikasi, sebaiknya satu wadah digunakan hanya untuk satu jenis benih dari satu waktu panen. Kemudian beri label dengan informasi nama tanaman, waktu panen, serta asal benih. Pemberian label waktu panen penting dari segi praktis, sebab benih rata-rata dapat bertahan dalam penyimpanan untuk kurun waktu paling lama 1 sampai 5 tahun. Dan informasi asal benih, yakni dari mana benih didapat, bermanfaat jika Anda berniat menyimpan benih-benih pusaka yang perlu dijaga kemurniannya.

[5] MENJAGA PUSAKA


Benih pusaka (heirloom seeds) adalah benih-benih yang tidak mengalami perubahan susunan gen dalam kurun waktu yang lama. Artinya, tidak ada perubahan bentuk, ukuran, maupun rasa dari tanaman induk ke tanaman turunan secara terus-menerus. Tanaman yang dihasilkan dari benih pusaka dapat berubah sewaktu-waktu apabila terjadi persilangan, atau apabila tanaman harus beradaptasi dengan kondisi alam tertentu. Sebagai contoh, tomat dari negara empat musim yang berhasil dikembangkan di Indonesia secara wajar kemungkinan besar mengalami penyusutan ukuran hingga peningkatan keasaman, bahkan mungkin tidak menghasilkan biji sama sekali. Itulah sebabnya, benih pusaka identik dengan lokalitas. Cabe khas Sumatra berbeda bentuk, ukuran, dan rasa dengan cabe khas Nusa Tenggara, misalnya.

Salah satu kekayaan alam Indonesia adalah keanekaragaman floranya. Apabila tidak dijaga, keanekaragaman ini akan menyusut secara perlahan maupun tiba-tiba. Di banyak wilayah, penyusutan ini telah terjadi khususnya pada jagung, padi, dan kedelai. Benih-benih hibrida, termasuk yang berkategori GMO, sudah bertahun-tahun didorong oleh pemodal untuk dikembangkan lewat program-program ketahanan pangan pemerintah, sehingga para petani mengabaikan benih-benih pusaka. Sementara itu, lahan-lahan bagi tanaman-tanaman pusaka semakin menyempit akibat perubahan alih fungsi, misalnya lewat penggundulan hutan untuk perkebunan sawit atau perkebunan monokultur lain. Sehingga jangan heran apabila banyak spesies kini telah masuk dalam kategori langka, dan anak cucu kita mungkin hanya akan mengenal “kemang” sebagai nama kawasan di Jakarta.

Persilangan sesungguhnya telah berabad-abad sengaja dilakukan demi mendapatkan benih unggul. Akan tetapi seringkali benih-benih turunan persilangan, atau hibrida, justru menunjukkan pelemahan kualitas ketika ditanam kembali. Maka dari itu, banyak petani atau pekebun yang mengandalkan benih-benih pusaka. Akibat banyaknya tanaman hibrida yang bertumbuhan di sekitar, persilangan dengan jenis-jenis tersebut selalu mengancam bagi orang-orang yang berupaya untuk menjaga kemurnian tumbuh-tumbuhan pusaka di kebun mereka. Jika tak keberatan untuk sedikit repot, menjaga tanaman-tanaman pusaka dapat dilakukan dengan cara: 1) isolasi jarak, 2) isolasi kurungan, 3) isolasi bunga, dan 4) isolasi waktu.

Isolasi jarak dilakukan dengan menanam sekelompok tumbuhan pusaka dari satu varietas secara berjauhan dari tumbuhan serupa namun tergolong dalam varietas berbeda. Jarak yang dibutuhkan berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman (rincian dicantumkan pada bagian akhir tulisan).

Isolasi kurungan dilakukan dengan cara melindungi sekelompok tumbuhan dari satu varietas dengan kain tipis, sehingga cahaya matahari tetap hadir dan angin yang berhembus tidak membawa serta serbuk-serbuk dari varietas lain. Serangga yang merupakan polinator alami juga tidak dapat masuk, sehingga harus digantikan fungsinya oleh angin atau tangan manusia, baik itu dengan menempelkan bunga satu ke bunga yang lain, atau dengan menggoyang tanaman sehingga serbuk sarinya menyebar dalam kurungan.

Isolasi bunga biasa dilakukan pada pohon-pohon buah, yakni dengan menempelkan bunga satu ke bunga lain lalu membungkus tiap bunga dengan kantong plastik. Apabila terdapat banyak bunga pada satu tangkai, seperti pada mangga, maka pembungkusan dapat langsung dilakukan per tangkai bunga.

Isolasi waktu dilakukan dengan cara menanam sekelompok tumbuhan dari satu varietas di lingkup ruang yang aman dalam jangka waktu yang berbeda dengan penanaman varietas lain, sehingga penyerbukan/polinasi hanya terjadi pada satu varietas dalam satu musim tanam.

[7] PENYIRAMAN

Pilihlah tanaman induk yang sehat dan kuat agar benih-benih yang diambil menghasilkan keturunan yang sehat dan kuat pula. Pastikan akar mendapatkan siraman air yang cukup pada masa tanaman berbunga hingga masa panen, namun biarkan tanaman kekurangan air ketika memasuki masa siap diambil benih-benihnya.

[8] BIENIAL

Beberapa jenis tumbuhan tergolong bienial, yang artinya memiliki rentang hidup 2 tahun. Untuk banyak jenis tumbuhan dari negara empat musim, bienial berarti tumbuhan tersebut harus melewati satu musim dingin, atau terpapar pada frost selama beberapa minggu, sebelum menghasilkan bunga yang akhirnya menjadi benih. Contohnya adalah varietas-varietas dari keluarga sawi atau wortel.

Sebagian pekebun di wilayah-wilayah beriklim hangat telah bereksperimen dengan mencabut tanaman bersama akar sekaligus tanahnya untuk dimasukkan ke dalam mesin pembeku (freezer) selama kurang lebih 6 minggu sebelum menanamnya kembali. Benih-benih tumbuhan bienial juga dapat disimpan dahulu dalam kulkas selama beberapa hari sampai mengecambah, untuk kemudian segera disemai di kebun atau di pot pada lokasi yang sejuk.

Dalam perkembangannya, banyak jenis tumbuhan bienial yang telah mengalami adaptasi iklim sehingga tidak harus melewati musim dingin untuk bisa menghasilkan benih. Hanya kesabaran dan ketelatenan dalam mengadaptasi tumbuhan bienial yang bisa membuat seorang pekebun sukses mendapatkan benih-benih untuk ditanam kembali.

[9] PANDUAN PER TANAMAN


Diterjemahkan dan disesuaikan dari howtosaveseeds.com. Demi penyempurnaan panduan ini, sampaikan masukan berdasarkan pengalaman Anda kepada kami lewat permablitzjogja[at]gmail.com.

01. Adas/Fennel (termasuk Adas Sowa/Dill): Tergolong bienial. Persilangan antar-varietas adas dapat terjadi. Untuk menjaga kemurnian satu varietas, diperlukan isolasi jarak setidaknya 800 meter. Biarkan benih mengering pada tangkai sebelum diambil. Dalam kondisi baik, benih adas dapat disimpan selama 3 tahun.

02. Arugula: Tergolong bienial. Arugula steril bila tumbuh sendiri. Serangga harus mempolinasi bunga dari setidaknya 10 arugula yang ditanam berdekatan supaya benih bisa muncul. Walau tidak dapat menyilang dengan sawi-sawian atau kubis-kubisan lain, persilangan antar-varietas arugula dapat terjadi. Untuk isolasi jarak, kelompok satu jenis arugula harus berada kurang lebih 800 meter dari jenis lain. Tunggu sampai benih mengering pada kantong biji, namun jangan terlalu lama karena kantong dapat pecah dengan sendirinya dan benih-benihnya yang mungil akan menyebar dan sulit dikenali. Dalam kondisi baik, benih arugula dapat disimpan selama 4 tahun.

03. Basil (termasuk Kemangi): Varietas basil atau kemangi yang berbeda dapat saling menyilang. Untuk penyerbukan, basil biasanya bergantung pada serangga-serangga berukuran sangat kecil dan tidak dapat terbang jauh, sehingga hanya dibutuhkan kurang lebih 45 meter untuk isolasi jarak. Potong tangkai bunga yang telah menua, lalu jemur di sinar matahari. Remas atau pukul-pukulkan bunga basil yang telah benar-benar kering sampai biji-bijinya menghambur. Basil yang batangnya dipotong dapat memunculkan daun-daun dan tangkai bunga baru. Dalam kondisi baik, benih basil atau kemangi dapat disimpan selama 5 tahun.

04. Bawang Merah (termasuk Bawang Bombay): Untuk menjaga kemurnian bawang merah jenis pusaka, diperlukan jarak 1,5 hingga 4,5 kilometer untuk isolasi, walau isolasi kurungan atau isolasi tangkai bunga dapat juga dilakukan (penyerbukan dilakukan dengan menggunakan kuas halus).  Biarkan benih menua dan mengering pada tanaman. Dalam kondisi baik, benih bawang merah dapat disimpan selama 1-2 tahun.

05. Bawang Putih: Umumnya dikembangkan dari butir-butir siungnya. Namun dapat pula dikembangkan dari benih. Biarkan benih mengering pada tangkai bunga sebelum diambil.  Dalam kondisi baik, benih bawang putih dapat disimpan selama 1-2 tahun.

06. Bayam (termasuk Amaranth): Penyerbukan alami mudah terjadi pada bayam, demikian pula persilangan, bahkan dengan spesies yang berbeda. Cara paling mudah untuk isolasi adalah dengan membungkus kepala bunga dengan kantong, sebab isolasi jarak untuk sekelompok bayam dari satu jenis memerlukan luasan pemisah 1 hingga 3 kilometer. Untuk mengumpulkan benih, potong tangkai bunga yang telah mengering lalu goyang-goyangkan atau pukul-pukulkan pada alas kering. Benih bayam dapat bertahan untuk jangka waktu yang sangat lama dan tidak membutuhkan penyimpanan khusus.

07. Bit (termasuk Swiss Chard): Tergolong bienial. Bit dan Swiss chard dapat saling menyilang. Isolasi jarak memerlukan luasan pemisah 3-8 kilometer, walau isolasi kurungan dianggap lebih mudah. Dibutuhkan 20 hingga 30 tanaman dari masing-masing jenis untuk dapat menghasilkan benih-benih yang kuat. Biarkan biji mengering pada tanaman sebelum dipetik dan dijemur lebih lanjut di sinar matahari. Dalam kondisi baik, benih bit dan Swiss chard dapat disimpan selama 5 tahun.

08. Brokoli: Tergolong bienial. Penyerbukan biasanya hanya dapat dilakukan oleh serangga. Untuk menghindari penyilangan dengan kubis-kubisan jenis lain, isolasi jarak memerlukan luasan pemisah sekitar 1,5 kilometer. Brokoli tidak dapat menghasilkan benih apabila tumbuh sendirian — satu kelompok harus terdiri dari setidaknya 10 tanaman agar daya tahan benihnya terjaga. Setelah brokoli dipanen untuk dimakan, tinggalkan satu atau dua tunas samping untuk menghasilkan bunga. Jangan petik kantong biji sebelum benar-benar kering agar benih yang dikumpulkan tidak membusuk. Dalam kondisi baik, benih brokoli dapat disimpan selama 5 tahun.

09. Brussels Sprouts: sama dengan arugula.

10. Bunga Matahari: Persilangan antar-varietas bunga matahari dapat dicegah dengan isolasi jarak sejauh 1 hingga 5 kilometer. Karena kemungkinan persilangan sangat tinggi, isolasi per bunga atau isolasi kurungan lebih disarankan. Kedua cara isolasi ini mengandalkan penyerbukan dengan bantuan tangan, terutama isolasi per bunga, sehingga kantong harus dibuka, kepala-kepala bunga digesek-gesekkan, lalu kantong segera dipasangkan kembali. Biarkan bunga mengering pada tangkainya sebelum dipotong dan digantung terbalik. Biji-biji bunga matahari dapat dikumpulkan dengan cara digosok-gosokkan pada permukaan yang keras, namun pastikan kulit bijinya tidak pecah. Dalam kondisi baik, benih bunga matahari dapat disimpan selama 5 tahun.

11. Cabe: Persilangan cabe dapat terjadi antar-varietas, namun tidak pada spesies yang berbeda seperti antara cabe dengan paprika. Isolasi jarak membutuhkan pemisahan antar-varietas kurang lebih sejauh 150 meter, walau isolasi kurungan tergolong lebih mudah. Biarkan cabe matang dan benar-benar mengering pada tangkainya sebelum dipetik. Gunakan sarung tangan untuk membelah cabe dan mengeluarkan biji-bijinya untuk dijemur lebih lanjut sebelum disimpan. Dalam kondisi baik, benih cabe dapat disimpan selama 2-3 tahun.

12. Jagung: Jagung sebaiknya ditanam dalam blok-blok, bukan dalam satu jejeran panjang. Penyerbukan pada jagung umumnya terjadi lewat hembusan angin, sehingga isolasi jarak membutuhkan luasan pemisah sekitar 1,5 kilometer untuk mencegah persilangan (pada kebun-kebun jagung yang saling bertetangga, diperlukan jejeran struktur atau tumbuhan penahan pada sisi arah datangnya angin). Isolasi waktu juga dapat diterapkan. Untuk menyimpan benih, biarkan tongkol jagung menua dan mengering pada tangkainya. Hindari penyiraman agar benih tidak membusuk atau mengecambah. Jagung yang sudah dipetik untuk diambil benihnya perlu dikeringkan lebih lanjut di tempat yang terlindung dari hujan maupun serangga (beberapa dapur tradisional memiliki struktur tempat pengeringan benih di atas tungkunya). Daya tahan benih jagung pusaka dapat terjaga apabila terdapat setidaknya 100 pokok jagung dari satu varietas dalam satu kebun. Apabila ditanam untuk dimakan, diperlukan setidaknya 200 pokok jagung, separo untuk konsumsi dan separo untuk benih. Apabila kurang dari itu, maka akan terjadi penurunan kualitas pada generasi berikutnya. Dalam kondisi baik, benih jagung manis dapat disimpan selama 3 tahun, dan benih jagung tepung atau popcorn dapat disimpan selama 5 tahun.

13. Kacang-kacangan: Persilangan antar-varietas jarang terjadi, namun kacang-kacangan yang tergolong langka dapat terjamin kemurniannya dengan isolasi jarak sejauh 30 meter. Biarkan kacang mengering pada tangkai. Usahakan agar kacang yang memasuki masa siap petik untuk benih tidak terkena air, sebab kelembaban dapat mengurangi daya tahan benih dan masa simpan. Kacang yang terkena air bahkan dapat mengecambah di dalam kulitnya. Dalam kondisi baik, benih kacang-kacangan dapat disimpan selama 4 tahun.

14. Kale: sama dengan arugula.

15. Kapas: Penyerbukan pada kapas mengandalkan bantuan serangga, dan isolasi jarak membutuhkan luasan pemisah sekitar 250 meter, walau isolasi kurungan secara bergilir tergolong lebih praktis. Biarkan kantong biji kapas memecah dengan sendirinya hingga seratnya tampak menggumpal, dan benih-benih yang terdapat di dalamnya pun siap untuk dikumpulkan dan disimpan untuk waktu yang lama.

16. Kembang Kol: mirip dengan arugula, dengan isolasi jarak dua kali lipat yakni setidaknya 1,5 kilometer.

17. Ketumbar/Cilantro/Coriander: Tergolong bienial. Persilangan antar-varietas dapat terjadi, dan isolasi jarak membutuhkan luasan pemisah sekitar 800 meter. Biarkan benih mengering pada tanaman sebelum dikumpulkan. Dalam kondisi baik, benih ketumbar dapat bertahan untuk waktu yang sangat lama.

18. Kubis: sama dengan arugula.

19. Labu (termasuk Kendur): Labu dapat dibedakan antara spesies Cucurbita maxima dan Cucurbita pepo, dan persilangan antar-varietas hanya terjadi pada spesies yang sama. Labu yang dipilih untuk benih sebaiknya disimpan utuh terlebih dahulu selama 3 minggu sebelum biji-bijinya diambil dan dikeringkan. Lakukan fermentasi apabila diperlukan. Dalam kondisi baik, benih labu dapat bertahan selama 5 tahun.

20. Lobak: Persilangan antar-varietas lobak dapat terjadi, namun tidak dengan turnip ataupun jenis kubis-kubisan lain. Isolasi jarak tiap varietas membutuhkan luasan pemisah kurang lebih 800 meter. Petik kantong biji yang telah benar-benar kering tiap 1 atau 2 hari sebelum kantong pecah dengan sendirinya. Dalam kondisi baik, benih lobak dapat disimpan selama 4-5 tahun.

21. Lokio/Chive (termasuk Garlic Chive): Perbanyakan lokio yang lebih umum adalah dengan memilah umbinya menjadi beberapa bagian, meskipun bunganya dapat juga menghasilkan benih setelah diserbuki oleh serangga. Persilangan dapat terjadi antar-varietas lokio, dan isolasi jarak membutuhkan luasan pemisah sekitar 1,5 kilometer. Benih dapat diambil ketika tangkai bunga telah benar-benar kering. Dalam kondisi baik, benih lokio dapat disimpan selama 1-2 tahun.

22. Melon (termasuk Melon Putih dan Cantaloupe): Melon bergantung pada serangga untuk penyerbukan. Persilangan antar-varietas dapat terjadi, sehingga untuk isolasi jarak dibutuhkan luasan pemisah kurang lebih 800 meter antara jenis-jenis yang berbeda. Melon yang siap diambil benihnya ditandai dengan mengeringnya sulur-sulur yang terdekat dari buah. Setelah dipetik, buah harus disimpan utuh selama 3 minggu sebelum biji-bijinya diambil dan dibersihkan. Bila diperlukan, lakukan fermentasi benih selama 3-4 hari. Dalam kondisi baik, benih melon dapat disimpan selama 5 tahun.

23. Okra: Isolasi jarak membutuhkan luasan pemisah antara 400 meter hingga 1,5 kilometer, walaupun isolasi waktu dianggap lebih mudah karena okra hidup untuk waktu yang lama. Benih sebaiknya dikumpulkan dari kelompok okra yang ditanam lebih awal. Biarkan benih mengering pada tangkainya, dan kumpulkan benih ketika kantong bijinya sedikit memecah. Buka kantong biji lalu jemur biji-biji tersebut di sinar matahari. Benih yang akan segera ditanam sebaiknya direndam dulu semalaman dalam air. Dalam kondisi baik, benih okra dapat disimpan selama 4 tahun.

24. Peterseli/Parsley: Tergolong bienial. Persilangan antar-varietas peterseli dapat terjadi, dan dibutuhkan sekitarnya 1,5 kilometer untuk isolasi jarak. Biarkan benih menua dan mengering pada tangkai sebelum diambil. Dalam kondisi baik, benih peterseli dapat disimpan selama 2-3 tahun.

Kacang sabit emas. Foto: Bekabuluh.
Kacang sabit emas. Foto: Bekabuluh.
25. Polong-polongan (termasuk Ercis): Polong-polongan tidak mudah untuk saling menyilang. Akan tetapi, untuk menjaga kemurnian polong-polongan langka, isolasi jarak memerlukan luasan pemisah sekitar 15 meter, walau isolasi bunga dan isolasi kurungan juga bisa dilakukan. Jaga kantong biji yang akan diambil benihnya dari penyiraman atau hujan, sebab polong-polongan mudah terkena jamur bila lembab. Biarkan benih mengering pada tangkainya sebelum diambil. Dalam kondisi baik, benih polong-polongan dapat disimpan selama 2 tahun.

26. Sawi: mirip dengan arugula, walaupun banyak jenis sawi di wilayah-wilayah beriklim hangat yang tidak lagi harus melewati musim dingin untuk berbunga dan menghasilkan benih.

27. Selada/Daun Sla/Lettuce: Tergolong bienial. Persilangan antar-varietas selada dapat terjadi, dan isolasi jarak yang aman adalah setidaknya 7,5 meter. Selada melewati periode berbunga yang lama, dan munculnya kantong-kantong biji tidak pernah serentak dalam satu kelompok. Apabila kantong-kantong biji telah muncul, biarkan sampai kering dan kumpulkan benih setiap 3 hari sekali. Selama tidak ada hujan, bisa juga menunggu sampai seluruh kantong biji mengering sebelum tangkainya dipetik dan digantung terbalik dengan diberi alas di bawahnya. Dalam kondisi baik, benih selada dapat disimpan selama 3 tahun.

28. Seledri/Celery: Tergolong bienial, seledri juga membutuhkan bantuan penyerbukan oleh serangga. Persilangan antar-varietas dapat terjadi, dan bisa dicegah dengan isolasi jarak sejauh kurang lebih 1,5 kilometer. Setelah daun seledri dipanen, biarkan benihnya benar-benar mengering pada tanaman sebelum dipetik dan dijemur. Dalam kondisi baik, benih seledri dapat disimpan selama 5 tahun.

29. Semangka: sama dengan melon.

30. Sesawi/Mustard: mirip dengan arugula, dengan tambahan pentingnya isolasi kurungan.

31. Sorgum (termasuk Sorgum Sapu): Persilangan antar-varietas sorgum biasanya tidak terjadi. Akan tetapi, apabila ingin menjaga kemurnian benih sorgum jenis langka, isolasi dapat dilakukan per tangkai bunga, dengan kurungan, atau satu varietas dengan yang lain harus terpisah setidaknya 200 meter. Biarkan benih mengering pada tanaman sebelum dipetik dan ditampi. Simpan di tempat yang terlindungi sebab benih sorgum sangat disukai serangga dan binatang-binatang pengerat. Dalam kondisi baik, benih sorgum dapat disimpan selama 4 tahun.

32. Terong: Isolasi jarak untuk tiap varietas terong membutuhkan luasan pemisah setidaknya 15 meter. Biarkan terong menua pada tangkainya hingga jauh melewati masa siap konsumsi. Terong yang siap diambil benihnya ditandai dengan warna putih, kuning, atau coklat mengilap. Usahakan agar terong tidak terkena tanah agar tidak membusuk sebelum diambil benihnya. Lakukan fermentasi. Dalam kondisi baik, benih terong dapat disimpan selama 5 tahun.

33. Timun: Persilangan antar-varietas timun dapat terjadi, dan isolasi jarak membutuhkan luasan pemisah sekitar 800 meter untuk tiap varietas. Biarkan timun pada tangkainya sampai melewati masa siap dimakan. Simpan utuh selama 3 minggu, kemudian belah timun untuk pemisahan dan penjemuran biji-bijinya. Lakukan fermentasi apabila diperlukan. Dalam kondisi baik, benih timun dapat disimpan selama 10 tahun.

34. Tomat: Persilangan antar-varietas tomat modern biasanya tidak terjadi. Pengecualian khusus berlaku untuk jenis tomat ceri dan tomat yang daunnya mirip daun kentang. Varietas-varietas dari kedua macam tomat ini membutuhkan isolasi jarak setidaknya 150 meter agar tidak terjadi persilangan. Disarankan untuk tidak menanam terlalu banyak tomat jenis langka dalam satu waktu tanam agar kemurnian tiap jenis bisa terjaga. Biarkan tomat menua pada tangkai sampai setidaknya memasuki masa siap konsumsi jika ingin mengambil benihnya. Fermentasi sangat disarankan. Dalam kondisi baik, benih tomat dapat disimpan selama 4 tahun.

35. Tomatilo: Persilangan antar-varietas tomatilo dapat terjadi, dan isolasi jarak yang aman adalah sekurangnya 150 meter, walaupun isolasi kurungan juga dapat dilakukan. Untuk mendapatkan benih yang kuat, dibutuhkan setidaknya 15 tomatilo dalam satu kelompok. Biarkan tomatilo matang seluruhnya sebelum dipetik untuk benih. Fermentasi sangat disarankan. Dalam kondisi baik, benih tomatilo dapat disimpan selama 3 tahun.

36. Turnip: Tergolong bienial. Turnip termasuk satu spesies dengan sawi Cina dan kubis Cina, sehingga isolasi jarak untuk tiap varietas membutuhkan luasan pemisah setidaknya 1,5 kilometer. Turnip steril bila tumbuh sendirian, sehingga dibutuhkan setidaknya 10 turnip dalam satu kelompok untuk bisa menghasilkan benih. Biarkan benih mengering pada tangkainya sebelum diambil. Dalam kondisi baik, benih turnip dapat disimpan selama 4-5 tahun.

37. Wortel: Tergolong bienial, wortel juga mengandalkan penyerbukan oleh serangga. Kebanyakan wortel yang dijual di pasaran adalah hasil persilangan. Apabila Anda memiliki benih wortel organik atau pusaka, jaga kemurniannya dengan melakukan isolasi jarak sejauh kurang lebih 800 meter dari jenis lain. Isolasi kurungan juga dapat dilakukan, namun membutuhkan bantuan penyerbukan oleh tangan. Pucuk wortel dapat disimpan dalam kulkas untuk kemudian ditanam agar menghasilkan bunga, meskipun kemungkinannya kecil pada iklim hangat karena akarnya, yang muncul sangat perlahan, harus berada dalam kondisi stabil. Biarkan tangkai benih menua dan mengering pada tanaman sebelum dipetik dan dijemur. Dalam kondisi baik, benih wortel dapat disimpan selama 3 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Delivery Info

Order Info