Tomat merupakan salah satu komoditas pertanian yang hampir setiap rumah tangga membutuhkannya. Kebutuhan akan tomat sebenarnya dapat diusahakan sendiri dalam skala kecil atau rumah tangga. Perbenihan skala kecil yang sering diterapkan selama ini adalah dengan mengeringkan biji dari tomat yang dibeli di pasar. Nah, ingin tahu prosedur pembenihan yang baik, khususnya tomat. Berikut ulasannya ....

Salah satu faktor penting yang harus diingat dalam memproduksi benih adalah mempertahankan kualitas benih. Teknologi perbenihan tomat ternyata juga tidak serumit yang kita bayangkan. Berikut tahapan-tahapan dalam memproduksi benih tomat :

1. Persemaian

Siapkan tanah untuk persemaian, berikan kompos atau pupuk kandang yang sudah masak (tekstur kering)
Taburkan biji diatas tanah persemaian
Sekitar umur 3 minggu setelah disemai, pindah bibit ke bedengan
2. Penanaman

Dosis pemupukan yang dianjurkan adalah : 100-135 kg/ha N (pupuk urea), 90-100 kg/ha P2O5 (pupuk fosfor) dan 45 kg/ha K2O (pupuk kalium). Aplikasi pupuk urea dan kalium sebaiknya dilakukan dalam dua tahap, yaitu pada saat tanam dan 30 hari setelah tanam. Sedangkan pupuk fosfor dapat diberikan sekaligus menjelang waktu tanam.
Dosis pupuk kandang diberikan sebanyak 30 t/ha
Lakukan pembuangan tunas samping yang tidak produktif serta pemotongan tunas pucuk jika telah mencapai jumlah tandan yang diinginkan.
3. Seleksi Tanaman

Lakukan rouging (mencabut atau membuang tanaman yang pertumbuhannya tidak sehat).
Rouging dalam produksi benih tomat selama pertumbuhan tanman dibagi menjadi tiga tahap :
a)   Setelah tanaman berbunga dan berbuah : pengamatan terhadap tipe pertumbuhan tanaman, karakter bunga, karakter buah muda dan intensitas kerusakan oleh hama/penyakit yang terjadi.

b)  Saat pematangan buah : pengamatan pada kuantitas dan kualitas hasil serta intensitas kerusakan oleh hama/penyakit yang terjadi.

4. Panen

Pemanenan untuk benih haruslah berasal dari tanaman yang sudah terseleksi dengan memenuhi beberapa criteria yaitu tanaman sehat, ukuran, bentuk dan matang fisiologis pada buah seragam. Selanjutnya dilakukan pengolahan benih tomat melalui pemisahan biji dan daging buahnya. Terdapat tiga metode dalam pemisahan tergantung kuantitas dan temperature lingkungan.

a)  Pemisahan biji dengan cara fermentasi

Cara ini banyak dilakukan di negara kita yang tropis, dapat dilakukan jika suhu lingkungan antara 20-35 derajat celcius selama tiga hari. Laju fermentasinya berlangsung 1-5 hari tergantung suhu lingkungan. Caranya :

Benih yang sudah dipisahkan dari daging buah dimasukkan ke dalam wadah (terbuat stainless steel, kayu atau plastic), tambahkan sedikit air, kemudian tutup dan simpan 1-5 hari, sambil sesekali diamati perkembangannya.
Selama fermentasi, perlu diaduk untuk memisahkan benih dari bubur (pulp) dan juga mencegah munculnya cendawan.
Setelah fermentasi selesai, benih akan tenggelam ke dasar wadah. Untuk memudahkan pemisahan benih dari bubur, perlu ditambahkan air agar bubur menjadi encer.
b) Pemisahan biji menggunakan sodium karbonat

Pemisahan dengan menggunakan sodium karbonat sering digunakan di daerah sub trpis karena temperature lingkungan yang rendah. Berdasarkan penelitian, penggunaan sodium karbonat 10% selama 2 hari akan memberikan hasil yang memuaskan.

c). Pemisahan biji menggunakan asam hidroklorida

Cara ini banyak dilakukan oleh industry benih, yaitu dengan menggunakan asam hidroklorida berkonsentrasi 567 ml dalam 10 liter. Perbandingan tersebut menurut penelitian dapat memberikan hasil yang memuaskan karena benih yang dihasilkan berwarna cerah.



5. Penyimpanan Benih

Tahapan –tahapan yang dilakukan adalah :

Cuci benih tomat menggunakan air bersih yang mengalir setelah tahap fermentasi selesai
Biji yang sudah bersih dikering anginkan menggunakan sinar matahari tidak langsung, atau bisa dengan panas buatan atau listrik bersuhu 30-35 derajat Celsius selama 7-10 hari.
Pengeringan dilakukan sampai diperoleh kadar air benih 5-7 %
Pengemasan benih dalam wadah kedap air, misalnya plastic, kaleng atau aluminium foil.
Pengemasan ini bertujuan untuk :
Menghindari kontaminasi benih dari varietas lain
Melindungi kerusakan fisik
Memudahkan penanganan tahap selanjutnya
Penyimpanan benih tomat
Penting diperhatikan bahwa penyimpanan benih ini merupakan upaya untuk mempertahankan daya hidup (viabilitas) serta vigor (kekuatan tumbuh) yang tinggi. Caranya adalah dengan menjaga kadar air benih pada 5-7%, suhu 5 derajat celcius dan kelembapan udara 30-40%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Delivery Info

Order Info