palestina-ruyat-134-b3Islam terjajah di tanah Al Quds, tempat permulaan dihadapkannya wajah ini kepada Rabb semesta alam. Kini harta dan jiwa tak lagi berharga, amanah jihad memanggil para mujahid muda. Lihatlah tangan-tangan mungil mengais batu sebagai peluru…melesat secepat kilat, hancurkan kesombongan zionis, hingga malaikat maut pun menjemput. Tak ada kata tuk rehat sejenak, ayah yang pergi tak kembali, ibu yang berserah diri melepas buah hati, bayi pun terlahir tuk memikul amanah. Saksikanlah wahai kaum muslimin, Jannah sebagai imbalannya.

Serangan Zionis Israel tak henti-hentinya terjadi di bumi Palestina. Saat ini, mereka kembali melancarkan serangan udara dan mengklaim berhasil menghancurkan lebih dari 40 terowongan di perbatasan Gaza yang diyakini digunakan para pejuang Palestina untuk menyelundupkan senjata, bahan peledak bahkan manusia. Sementara itu, penduduk Gaza dalam keadaan gelap gulita akibat embargo minyak yang dilakukan Israel. Jalur Gaza mendapat penjagaan yang ketat dari pihak israel sehingga sulit memasok bahan makanan dan obat-obatan. Ratusan rakyat sipil meninggal dunia dan ribuan luka-luka. Di lain pihak, Israel menyatakan tidak akan mempedulikan tekanan dunia internasional dan masih akan melanjutkan pembantaiannya di Gaza dengan melancarkan serangan dari darat. Untuk itu, Israel sudah menyiapkan ribuan pasukannya dan tank-tanknya ke perbatasan Gaza. Belum cukupkah ini disebut sebagai tindakan teroris?.

Namun sayang, adanya kepentingan negara adikuasa membuat keamanan dunia tergadaikan. Veto yang dilakukan AS membuat PBB tak mampu menunjukkan kewibawaannya untuk menghentikan kekejaman Israel. Padahal, AS-lah yang selalu mengklaim diri sebagai pemelihara hak asasi manusia. Tidak ada sikap seperti yang mereka tunjukkan ketika peristiwa runtuhnya WTC yang berujung pada penggempuran Afganistan yang membabi buta dengan dalih melancarkan serangan ke markas teroris, Mereka cuma bisa diam dan malah mendukung aksi brutal Zionis. AS dan sekutunyalah yang berkeliling dunia untuk mengkampanyekan perang terhadap teroris, bahkan di Indonesia sudah ada UU antiteroris, tetapi semuanya itu menjadi luntur ketika berhadapan dengan penjajah zionis Israel yang merupakan teroris sesungguhnya. Dewan Keamanan PBB bahkan tidak mengeluarkan satu resolusi pun terhadap Israel. Akhirnya, harapan tentang keamanan dunia tinggallah formalitas belaka. Siapakah yang mengklaim dirinya sebagai polisi dunia? Dimana janji untuk mengamankan dunia?

Bagaimana reaksi kaum muslimin di Indonesia? Aksi mengutuk kekejaman zionis Yahudi telah digelar di beberapa daerah. Namun, apakah itu semua telah cukup menandakan bahwa muslim Indonesia telah menampakkan ukhuwah islamiyah dan solidaritas se-muslim? Ternyata, masih banyak dari kita yang tidak peduli dengan nasib kaum muslimin Palestina. Ketika berita terkini telah banyak memuat kabar keadaan dan kondisi penduduk Gaza, kita seakan-akan menutup telinga, menganggap itu adalah urusan pemerintah dan rakyat Palestina sendiri, padahal mereka juga adalah saudara-saudara kita, kita dipersaudarakan dengan mereka diatas kalimat tauhid, persaudaraan yang lebih tinggi daripada persaudaraan karena nasab. Tidak ingatkah kita dengan hadits rasulullah ”Perumpamaan kaum mukminin dalam kecintaan mereka, kasih sayang mereka, dan keakraban mereka seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit, maka untuknya seluruh anggota badan tidak bisa tidur dan demam.”(Muttafaq ‘Alaihi).

Mungkinkah kita memandang bahwa serangan Israel sebagai hal yang biasa terjadi di Palestina sehingga telinga ini kebal dan hati menjadi tertutup?. Walaupun masih terbetik rasa iba di dalam hati, nyatanya kita hanya mampu menonton dan tidak tergerak untuk sekedar meringankan beban mereka atau membuat langkah yang lebih kongkrit.

Lihatlah keadaan yang sangat memilukan di tanah kaum muslimin Palestina. Di saat ibu-ibu di negeri kita masih dengan nyamannya berbelanja bahan makanan dan memasaknya menjadi hidangan yang lezat bagi keluarga, kaum ibu di Palestina kini sedang sibuk memecah batu untuk digunakan suami dan anak-anaknya melempari tentara beserta tank-tank zionis. Disaat anak-anak kita bermain dan asyik dengan berbagai macam mainan kesukaannya, anak-anak Palestina dibiasakan memegang batu dan senjata untuk memerangi kaum yahudi. Disaat kita dengan nyamannya bisa menuntut ilmu, bekerja, bahkan menyiarkan Islam, tidak demikian dengan kaum muslimin di sana. Senyuman dan canda yang harusnya selalu menghiasi keluarga muslim, berganti dengan air mata dan kepiluan mendalam atas kekejaman tentara zionis Yahudi.

Sekaranglah saatnya kita menunjukkan pada dunia bahwa masih ada izzah (kehormatan) yang tersisa pada diri kita, sekaranglah saatnya kita bahu membahu untuk membantu saudara-saudara kita di bumi palestina, sekaranglah saatnya kita memboikot semua produk-produk Amerika, karena negara inilah yang menjadi penyuplai dana untuk kepentingan militer zionis Yahudi. Cara ini pernah dilakukan kaum muslimin di Arab Saudi ketika serentak memboikot semua produk Denmark pada peristiwa penghinaan rasulullah yang menyebabkan ekonomi Denmark terguncang. Janganlah kita menambah penderitaan saudara-saudara kita di sana dengan memberikan kepada mereka “hadiah” berupa peluru yang ditembakkan oleh tentara zionis yang berasal dari harta kita.

Dan tentu saja usaha yang paling penting untuk kita lakukan adalah berdoa, mendoakan kemenangan bagi kaum muslimin Palestina, Ini adalah hal yang sangat mudah bagi Allah pemegang urusan setiap makhluk, Dialah yang mengatur dan menjadi penolong bagi setiap orang-orang beriman. Allah Berfirman ”(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut. Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. Al-Anfaal: 9 – 10).

Akhirnya kita berharap semoga usaha-usaha yang kita lakukan setidaknya bisa mengurangi penderitaan rakyat palestina karena bagaimanapun mereka adalah saudara – saudara kita. Wallahu musta’an.

Sumber : http://abuthalhah.wordpress.com/2009/01/02/mereka-juga-saudara-kita/

Fun, Humor, Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Delivery Info

Order Info